Pantai di Gili Terawangan

Keindahan Panta Gili terawang sudah tidak diragukan lagi, banyak wisatawan asing yang berknjung setiap tahunnya, bahkan selebriti hollywood pun sangat berhasrat mengunjunginya

Pantai Di Lampung

Lampung merupakan suatu potensi wisata pantai yang sangat menjanjikan karena keindahan pantai nya tidak kalah dengan pantai yang sudah terkenal di indonesia.

Pantai Senggigi Di Lombok

Banyak wisatawan asing yang datang setiap tahunnya untuk menikamati keindahan pantai, teruma keindahan sunset yang dapat dilihat dari panta ini.

Kura - Kura Di Kebun Binatang Jogja

Terdapat banyak satwa yang langka, kebun binatang ini sangat ramai dikunjungi oleh wisatwan domestik maupun wisatawan asing

Kebun Binatang Jogja

Kebun bitang ini satu-satu nya kebun binatang yang ada di DI Yogyakarta.

Monday, July 16, 2012

9 Kelainan Seksual yang Patut Diketahui

Kelainan seksual adalah suatu keadaan di mana seseorang memilih obyek seks yang tidak wajar. Misalnya memilih binatang, mayat, anak-anak kecil sebagai obyek seks, atau suka disakiti saat berhubungan seks. Kelainan ini didapat sejak kecil, bisa dari lingkungan pergaulan, akibat trauma, atau kelainan genetika.

Kelainan seksual juga dikenal dengan Paraphilia. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh psikoterapis bernama Wilhelm Stekel, dalam bukunya yang berjudul "Sexual Aberrations" di tahun 1925. Paraphilia diambil dari bahasa Yunani, Para berarti "kelainan" dan philia yang berarti "cinta".

Berikut ini adalah 9 kelainan perilaku seksual yang paling umum dikenal dan patut diketahui:

Pedofilia
Aktivitas seksual dengan melibatkan anak kecil, umumnya di bawah usia 13 tahun. Kriteria pelaku pedofilia biasanya berusia di atas 16 tahun, atau setidaknya 5 tahun lebih tua dari anak yang dijadikan objek seksual.

Eksibionisme

Penderita exhibitionism adalah orang yang sangat ingin mempertunjukkan kelebihannya, terutama kelebihan yang berbau seksual. Misalnya, pada lelaki dengan mempertontonkan atau menonjolkan penisnya.

Masokisme

Inilah istilah untuk kelainan seksual yang juga memiliki penggunaan yang lebih luas. Gangguan seksual ini melibatkan kesenangan dan kegembiraan yang dirasakan karena menyiksa diri sendiri, baik berasal dari orang lain atau dirinya sendiri.

Gangguan seksual ini biasanya terjadi sejak kanak-kanak dan mengalami kronis ketika menginjak remaja. Masokisme adalah satu-satunya kelainan seksual yang dialami oleh perempuan, sekitar 5 persen pelaku masokis adalah perempuan.

Homoseksual

Orang yang tertarik melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis disebut homoseksual. Jika ia lelaki disebut homoseksual atau gay, sedangkan jika perempuan, ia disebut lesbi. Sementara orang yang suka berhubungan seks baik dengan sesama jenis maupun lawan jenisnya disebut penderita biseksual.

Bestialitas


Bestialitas atau zoophilia adalah istilah yang menggambarkan perasaan atau perilaku seks yang melibatkan hewan. Perasaan seksual orang dengan bestialitas mungkin berfokus pada hewan piaraan seperti anjing, atau hewan ternak seperti domba atau kambing.

Frotteurisme


Gangguan seksual yang terjadi dengan menggosok-gosokkan organ kelaminnya kepada orang lain yang tidak menginginkannya. Perilaku seksual menyimpang ini kerap terjadi di tempat-tempat keramaian, seperti di dalam bus atau kereta yang penuh sesak.

Fetisisme

Perilaku seksual dengan mencapai kepuasan seksual melalui benda-benda mati, seperti pakian dalam perempuan, sepatu atau stocking.

Voyeurism

Inilah kenikmatan seksual yang didapat dengan menyaksikan atau mengintip orang yang telanjang, membuka baju, atau melakukan seks. Gangguan ini terjadi pada laki-laki dan yang menjadi obyek biasanya orang asing.

Necrophilia


Ini adalah kegiatan seksual yang melibatkan mayat. (sj)

Sumber

[HEMM] Pelukan Rp600 Ribu/Jam ala Terapis Cantik

Pelukan merupakan ekspresi kasih sayang yang mungkin biasa Anda lakukan dengan teman, pasangan, dan keluarga. Sekadar untuk melepaskan beban dan stres. Namun bagi Jacqueline Samuel, pelukan adalah bisnis menggiurkan.

Wanita 29 tahun asal New York itu membuka sebuah klinik terapi yang membebaskan klien untuk memeluknya. Tanpa konteks seksual, ia memasang tarif US$60 atau hampir Rp600 ribu per jam.

Menamai kliniknya 'The Snuggery', ia memberi kesempatan klien memeluknya selama satu hingga 1,5 jam di sebuah kamar pribadi. Untuk memastikan tak ada niat buruk, ia meminta teman dan keluarga turut menjaga di luar kamar.

Sudah bisa dipastikan hampir semua pelanggannya pria. Sebelum mulai berpelukan, ia akan meminta klien membaca lembar FAQ yang berisi informasi seputar pakaian yang sebaiknya dikenakan dan jenis perilaku yang diperkenankan.

Dalam setiap terapi, ia menyarankan klien untuk mengganti pakaian dengan jenis yang longgar berbahan serat alami. Ini demi menciptakan kenyamanan maksimal saat dua tubuh menyatu.

Tak hanya memeluk klien dari belakang, ia memiliki sejumlah improvisasi gaya berpelukan setelah membaca buku berjudul 'Cuddle Sutra'. "Ada berbagai jenis posisi berpelukan, tapi saya biasanya selalu mulai dengan posisi meringkuk karena tubuh saya kecil," ujarnya.

Seperti tertulis di situs resminya, Samuel tak memungkiri bahwa pelukan yang terjadi kerap memunculkan gairah seksual. Ia menganggap itu wajar. Namun, ia tegas untuk menghindari segala bentuk tindakan seksual di luar batas.

Menurutnya, sentuhan langsung saat berpelukan menjadi metode penyembuhan sederhana yang efektif. "Saya sangat suka berpelukan dan ini tampak sangat sederhana untuk saya. Bukan tentang seks. Saya benar-benar melarangnya," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan 9WSYR.com.

Melalui penelitian mengenai ilmu kognitif dan relasi sosial di Universitas Rochester, ia membuktikan bahwa sentuhan merupakan aktivitas penyembuhan yang efektif. Pelukan selama beberapa menit mampu meredakan stres dan amarah hingga lima hari ke depan.

"Penelitian memberi kita bukti bahwa kontak fisik dengan orang lain memiliki efek positif terhadap kesehatan fisik dan mental," ucap wanita yang memulai bisnisnya setelah mendapat sertifikat sebagai terapis piskologi, seperti tertuang di situs TheSnuggery.org. (eh

Sumber

Hampir 50 Persen Wanita Menikah Berselingkuh

Kejujuran menjadi kunci utama langgengnya sebuah hubungan. Godaan orang ketiga dalam sebuah hubungan mencoreng kejujuran yang telah dibina. Banyak pasangan yang terpuruk karena sakit hati orang ketiga. Setiap perselingkuhan yang terjadi pasti ada yang pemicunya, salah satunya wanita.

Sebuah penelitian menyebutkan, persentase perselingkuhan dalam hubungan terjadi akibat ulah wanita. Wanita memang lebih cepat melakukan perselingkuhan dibandingkan pria.Meski jumlah ini sulit untuk dijabarkan, namun tidak hasil survei. Para peneliti telah melakukan survei yang dilihat melalui indikator kejujuran.  Universitas Indiana dan Univeritas Manchester Metropolitan menemukan bahwa sekitar 20-25 persen pria telah dibutakan matanya oleh para wanita.

Mengutip dari Askmen, jajak pendapat ini memperlihatkan bahwa wanita yang telah diduakan oleh pasangannya memiliki presentase lebih kecil dari perselingkuhan, yaitu sekitar 15-20 persen. Tak hanya itu, survei lain juga menyebutkan bahwa ada presentase yang lebih tinggi. Bahkan, sekitar 50 persen wanita yang telah menikah mengakui bahwa dalam kehidupannya mereka telah terlibat hubungan dengan pria lain.

Ketika sedang menjalin hubungan dengan pasangannya, pria cenderung melakukan perselingkuhannya hanya untuk menikmati hubungan seksual dengan wanita lain. Beda dengan wanita, mereka berselingkuh karena disebabkan oleh kejenuhan emosional.Terutama disaat mereka memiliki masalah besar, wanita cenderung akan mencari perlindungan tempat lain sebagai pemenuhannya. Hal ini terjadi karena wanita kerap merasa tak lagi diinginkan, tak dimengerti dan tidak dihargai.

Disamping itu, ada juga wanita yang berselingkuh semata-mata hanya mencari sensasi. Biasanya hal ini terjadi karena mereka mengingikan sesutu yang baru, tantangan yang dapat memicu adrenalin yang tidak pernah didapatkan dari pasangannya. (sj)

Sumber

Sunday, July 15, 2012

Wisata Kawah Putih Siap Go Internasional

Obyek wisata taman nasional Kawah Putih Ciwidey, yang terletak di kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, diproyeksikan akan menjadi obyek pariwisata bertaraf Internasional.

Lius Lottong, Manager Operasional objek wisata ini mengatakan jika persiapan untuk menuju obyek pariwisata bertaraf internasional tersebut dibutuhkan kurun waktu tiga tahun. "Dalam hal ini manajemen dan pengelola wanawisata Kawah Putih, telah melakukan renovasi untuk membuat kawasan tersebut rapi, tertib, dan modern hingga menjadi destinasi wisata internasional," terang Lius saat ditemui  VIVAlife.

Sertifikasi untuk menjadi objek wisata internasional  pun sedang dalam proses pengurusan lembaga sensor wisata. Dua tahun ini, jumlah wisatawan memang mengalami lonjakan hingga dua kali lipat.

 Memasuki libur sekolah serta libur Lebaran mendatang, pengelola kawasan wisata Kawah Putih menargetkan 30.000 pengunjung baik wisatawan mancanegara maupun domestik. Jumlah itu diyakini akan tercapai didukung dengan sejumlah peningkatan infrastruktur yang kini disiapkan pengelola.

"Jumlah pengunjung hari hari biasa, rata-rata mencapai 800 hingga 1.000 orang per hari. Namun saat liburan, jumlah pengunjung bisa membeludak hingga mencapai 10 persen," ungkap Lius.

Pengelola juga akan menggelar event bertaraf internasional, yang sebelumnya pernah digelar di Kawah Putih, yakni Festival Kawah Putih. Ini dilakukan untuk menghantarkan Kawah Putih ke dunia Internasional. Festival ini akan diselenggarakan hingga 15 Juli mendatang.

Sumber

[NGERI] 62 Persen Remaja Indonesia Tidak Perawan

Komisi Nasional Anak melansir data yang cukup memprihatinkan sepanjang tahun 2007. Data yang diambil dari 4.500 responden anak-anak itu salah satunya antara lain menghasilkan bahwa 62,7 persen remaja Indonesia sudah tidak perawah.

Data itu disampaikan Komisi Nasional Anak dalam seminar bertajuk "Memahami Dasyatnya Kerusakan Otak Anak Akibat Kecanduan Pornografi dan Narkoba dari Tinjauan Neuroscience," di Auditorium Departemen Kesehatan, Senin 2 Maret 2009.

Disebutkan, sebanyak 62,7 persen remaja itu rata-rata berada dalam usia di Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Bahkan, 21,2 persen remaja putri di tingkat Sekolah Menengah Atas pernah aborsi.

Data ini dikumpulkan dari 4.500 remaja yang berada di 12 kota besar di seluruh Indonesia. Sebelumnya, Komisi Nasional juga merilis bahwa 97 persen remaja Indonesia pernah menonton tayangan pornografi.

Data Komnas Anak itu menjadi bagian dari dari data Organisasi Kesehatan Dunia Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Setiap tahunnya, 15 juta remaja puteri mengalami kehamilan dan 60 persen diantaranya berusaha untuk aborsi.

Sumber